Tertarik dengan give away bertema hijab yang diadakan oleh Mbak Istiana dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha, saya mau ikut cerita tentang gaya berhijab sehari-hari. Sebelumnya, saya cerita dulu ya, tentang awal mula saya mengenakan hijab.
Saya mulai berhijab kira-kira 14 atau 15 tahun yang lalu, saya lupa. Saat itu saya diterima bekerja di sebuah bank asing di Jakarta. Setiap hari, saya memakai kerudung segi empat untuk bekerja. Tidak ada yang mengajari saya cara memakai kerudung, jadi saya sering terlihat berantakan. Kerudung saya sering miring, lalu rambut tiba-tiba mengintip sedikit. Duh, akhirnya saya jadi sering bolak-balik ke toilet untuk merapikan kerudung. Di kantor yang mayoritas non muslim itu, hanya dua orang yang berhijab. Yang satu terlihat rapi, dan yang satu (yaitu saya) terlihat berantakan, haha.
Saya kemudian berhenti bekerja karena menikah dan mengikuti suami merantau. Selama di rantau hingga mempunyai 3 anak, saya mengenakan bergo instan untuk gaya hijab sehari-hari. Lebih praktis dan tidak ribet. Meski ditarik-tarik si kecil saat digendong, hijab bergo instan mudah untuk dirapikan kembali.
Jaman saya merantau dulu, kami yang tinggal di luar pulau selalu ketinggalan mode. Belum ada belanja online, apalagi model hijab yang beragam seperti sekarang. Jadi, hijab bergo instan yang saya pakai itu awet cukup lama. Jika mau diganti, harus tunggu pulang kampung dulu :'(
Jaman saya merantau dulu, kami yang tinggal di luar pulau selalu ketinggalan mode. Belum ada belanja online, apalagi model hijab yang beragam seperti sekarang. Jadi, hijab bergo instan yang saya pakai itu awet cukup lama. Jika mau diganti, harus tunggu pulang kampung dulu :'(
Ketika memutuskan untuk berhenti merantau dan kembali ke kampung halaman, saya terkejut dengan tren berhijab yang tengah booming. Saya mencoba mengikuti tren. Saya membeli hijab aneka model dan bahan, buku tutorial hijab yang dilengkapi dengan vcd, sampai mengikuti hijab demo dan hijab class. Tidak sekedar ikut tren, saya juga ikut berjualan. Saya menjual hijab keliling komplek. Sebagai penjual, saya juga sesekali mengajarkan ibu-ibu calon pembeli, bagaimana cara memakai hijab trendi seperti yang sedang saya kenakan saat itu. Yap, saya sekalian jadi model berjalan :D
Berjualan hijab tidak saya lanjutkan lagi karena sibuk dengan toko obat dan membuat aksesoris handmade. Sebagai pemilik toko, saya merasa penampilan saya harus rapi. Setiap hari saya mencoba memakai gaya hijab yang berbeda. Biar keren, ceritanya. Sekalian saya berpromosi aksesoris yang saya buat, dengan menyematkannya pada hijab yang saya kenakan. Taktik ini berhasil. Orang yang melihat ada yang memesan, bahkan ada tetangga yang membeli langsung bros terbaru yang sedang saya pakai :)
Aneka gaya hijab untuk jalan2, jaga toko, dan ke pengajian. |
Saya suka bereksperimen dengan aneka gaya hijab. Ada rasa senang jika sudah bisa 'menaklukkan' satu gaya tutorial hijab. Eits, jangan salah. Tidak semua gaya tutorial hijab saya ikuti, lho. Saya hanya memakai gaya hijab yang seseuai selera saya saja. Saya masih belajar untuk bisa berhijab trendi namun tetap syar'i. Untuk itu, saya lebih suka mengenakan pashmina daripada kerudung segi empat. Karena pashmina lebih lebar, jadi bisa lebih bayak bagian kain yang menutupi dada.
Aksesoris membuat hijab tampil gaya. Kiri atas: pakai jepit buaya besar Kanan: pakai bros besar Kiri bawah: pakai jarum pentul bunga dan jepit buaya kecil |
Saya punya beberapa tips untuk hijab gaya tanpa banyak biaya. Bahkan bisa menjadi gaya unik yang khas sesuai kepribadian kita. Simak, ya...
- Tidak perlu membeli hijab sesuai tren. Jika tren sudah berakhir, sayang kan hijab tersebut jadi tidak terpakai. Pilihlah warna polos. Warna polos sampai kapan pun tetap bisa dipakai. Jadi, awet kan.
- Jika suka dengan hijab yang bermotif, coba diteliti dulu apakah motif tersebut akan awet. Tidak terpengaruh tren, maksudnya. Motif bunga selalu tahan lama, lho.
- Pakai aksesoris pemanis hijab buatan sendiri. Selain lebih hemat karena tidak usah membeli, aksesoris buatan sendiri yang bukan produksi masal ini membuat kita menjadi pemakai ekslusif alias nggak bakal ada yang nyamain :D
- Make over koleksi hijab lama menjadi baru. Saya pernah membongkar pashmina kaos menjadi model yang saya suka. Beberapa kerudung segi empat sudah saya ubah menjadi lebih menarik dengan menambahkan pita satin yang dijahit pada pinggirannya (sst, kalau beli sendiri kerudung model ini ternyata harganya lumayan, lho).
- Membeli sendiri kain dan bahan untuk membuat hijab yang cantik. Jika tidak bisa menjahit sendiri pinggiran kainnya, bisa menyuruh tukang jahit langganan. Saya sih, kepengen banget bisa membuat hijab cantik kreasi sendiri dengan menambahkan manik-manik atau pemanis lainnya. Kapan-kapan deh, kalau saya sempat :)
Kerudung lama jadi baru dengan diberi pita di pinggirannya. |
Kreasi gaya hijab untuk acara sekolah, jalan2, dan di rumah. |
Nah, sekian tips dari saya. Tidak sulit kan, tampil cantik dan gaya dalam berhijab tanpa banyak biaya ^_^
"Give away Idul Adha dari Hijaiya"
Kreatif bgt Mak, keren, suer :D
ReplyDeleteMakasih maak ^_^
DeleteSaya suka tipsnya Mak. Apalagi tips yang nggak harus selalu ngikuti tren. Sebagai mahasiswa, jebol deh kalau harus selalu ngikutin tren. hihihihi
ReplyDeleteFoto yang paling atas, suka deh :)
Kalau saya suka pakai pasmina kaos Mak, enak dipake, adem, dan mudah dibentuk2.
iya, kalo ngikutin tren terus, kantong bisa jebol :p
Deletepashmina kaos aq juga suka ^_^
wwkwkwkwk pasti jebol kak XD , tren berubah berubah
Deletesaya gak pinter model2 jilbab :D jilbab segiempat di bikin segitiga doang, praktis ehhehe...
ReplyDeletejilbab segitiga jg bisa dibikin trendi loh, mbak maydina :)
Deletehidup pasminaaaaa :)
ReplyDeleteHidup penjual pashminaaa #eh
DeleteWaahh... kreasi kerudungnya cantiikk, aku nggak iso T_T *meweks
ReplyDeletecup cups...sini aku ajarin :)
DeleteWaah... pintar ya, bikin kreasi jilbabnya. Jadi ngiler pengen bisa :)
ReplyDeleteMakasih, Maak :)
DeleteBisa... yg kreasinya gampang ada banyak lho ^_^
kalo kerudung yang kita miliki bisa dipadu-padankan dengan baju-baju lain, itu juga sebagian dari menghemat. menurut saya hijab ga harus mahal, yang penting sesuai syar'i
ReplyDeletesetuju, mbak :)
DeleteWiih, Chic euy. btw, jadi inget jaman waktu saya kuliah dulu, kerudung saya juga suka acak-acakan. Mencong kanan mencong kiri, ancur deh hehehe. pantang mundur, terus pake sampe sekarang Alhamdulillah. Dengan banyak modifikasi hijab sekarang, mestinya bukan alasan lagi ya buat nunda berhijab. Yes, kerudung polos segi empat emang everlasting.
ReplyDeleteMakasih, Mbak. Yess, setuju :) ...2 kerudung polos segiempat yg di foto terakhir umurnya sdh hampir 15th lho :)
DeleteBagus2 model kerudungnya mak, kreatif banget :)
ReplyDeleteterima kasih ^_^
ReplyDeletekereeen mak..bner2 terlihat bea lho kalo jilbabnya dikasih aksesoris yg nyemat di kepala itu..wah..bisa buat contoh ni.thanks infonya maakkk
ReplyDeleteMasama, Mak ^_^
ReplyDeleteRibet ya mak kalau udah emak2... susah gaya lagi. Kemarin dapat pashmina yang bagus di HaloHijab Mak... hihihi
ReplyDeleteinspiratif,,, keren,,
ReplyDelete