Tidak terasa sudah satu dekade lamanya saya ngeblog, dan menuju dekade kedua. Saya mengenal blog tepatnya sejak awal tahun 2011. Jadi, sudah berjalan selama 14 tahun menjadi blogger, sebutan untuk penulis blog.
Jika ditanya perjalanan ngeblog, apa saja yang sudah didapat, dan suka dukanya gimana, wah bisa panjang ceritanya! Berhubung saya suka bercerita, jadi disingkat saja ya menjadi 10 tahun terakhir. Satu dekade ngeblog dari tahun 2015 sampai 2025. Perjalanan tak mudah, tapi ada hal yang membuat saya tetap bertahan.
Mari kita mulai...
Perjalanan Ngeblog Sebelum 2015: Berkenalan dengan Blog
Sebelum menulis blog, dulu saya aktif di Twitter (sekarang X) dengan nama akun @Emak Riweuh. Dalam bahasa Sunda, riweuh artinya repot. Saat itu saya hidup merantau dan berpindah-pindah tempat tinggal mengikuti suami. Ketiga anak pun lahir di kota yang berbeda. Pengalaman di rantau bersama keluarga yang selalu repot alias riweuh itu sering saya ceritakan di Twitter dan notes Facebook.Foto keluarga di Tana Toraja tahun 2011 |
Suatu hari, seorang kenalan di Facebook mengenalkan blog. Saya mempelajarinya, lalu memindahkan semua tulisan di notes Facebook ke blog. Sejak saat itu, saya jatuh cinta dengan ngeblog. Blog pertama saya adalah www.emakriweuh.blogspot.com, pakai nama yang sama seperti di Twitter.
![]() |
Tampilan lama dan tampilan baru blog Emak Riweuh |
Perjalanan saya di dunia blogging dimulai dari blog gratisan. Dimulai dengan blog Emak Riweuh dengan tagline 'A Happy Hectic Mom'. Blog yang bercerita tentang keseharian saya sebagai ibu dari tiga anak laki-laki, tinggal di rantau yang jauh dari sanak saudara dan tanpa asisten rumah tangga. Ada pengalaman seru, tips parenting, tempat wisata, hingga cerita inspiratif yang saya alami.
![]() |
Ngeblog disela keriweuhan di rumah |
Monetasi dan Beternak Blog
Saya mulai serius ngeblog awal tahun 2012, setelah berhenti merantau dan menetap di Bogor. Seiring waktu, saya ingin menulis lebih luas, tidak hanya tentang kehidupan keluarga, tetapi hal lain yang saya suka. Maka lahirlah blog kedua saya: www.ceritaemakriweuh.blogspot.com.
Sesuai namanya, blog bertema lifestyle ini gado-gado banget isinya. Terserah Emak Riweuh mau cerita apa. Mulai dari review produk, tips fashion dan kecantikan, fiksi, review drama Korea, curhat receh, sampai kuliner dan resep masakan.
Berhubung semakin banyak postingan resep dan kuliner, saya membuat blog ketiga yaitu www.dapurngebut.blogspot.com. Nama Dapur Ngebut dipilih karena kebiasaan saya ngebut di dapur sebagai Emak Riweuh. Taglinenya: masak lezat dalam waktu singkat. Isi blog berupa resep praktis khas emak yang suka masak cepat, serta ulasan tempat makan yang saya kunjungi.
Berniat untuk lebih serius ngeblog, monetasi blog jadi pililihan. Blog saya di website gratisan diubah ke domain berbayar atau Top Level Domain (TLD) yang harus rutin diperpanjang setiap tahun. Bismillah, saya membeli domain berbayar untuk ketiga blog saya sekaligus! Boleh dibilang saat itu saya beternak blog. Karena blog itu dipelihara dan diberi makan, hehe.
Jadilah saya punya 3 blog yang aktif dimonetasi, yaitu: www.emakriweuh.com (tema keluarga dan parenting), www.innariana.com (tema lifestyle, dari blog cerita emak riweuh yang diganti nama sendiri), dan www.dapurngebut.com (tema resep dan kuliner).
Selain blog berbayar, saya juga punya blog di platform Kompasiana dan Blog Detik (sekarang sudah tidak ada). Juga ada blog khusus kerajinan tangan www.inascraft.blogspot.com yang berisi karya saya saat berjualan aksesoris dari kain perca.
Perjalanan Ngeblog Tahun 2015 - 2020: Menikmati Masa Keemasan Ngeblog
Boleh dibilang mulai tahun 2015 inilah saya menikmati masa keemasan ngeblog. Dunia blogging benar-benar membuka pintu rezeki dan pengalaman baru. Meski tidak maksimal karena belum menerapkan SEO pada blog (maklum gaptek), saya merasa berkecukupan dengan segala yang diperoleh dari ngeblog. Alhamdulillah.
Rejeki materi yang saya dapatkan dari ngeblog: dapat penghasilan dari job review (sampai bisa beli laptop dan kamera), dapat berbagai barang secara gratis (peralatan rumah tangga yang harganya lumayan juga ada), serta dapat hadiah dari lomba blog (pernah memenangkan smartphone dan menginap gratis di hotel).
Secara non materi, ini yang saya dapatkan dari ngeblog: ngeblog sebagai terapi jiwa, mendapat ilmu baru tentang dunia blog dan seputar kegiatan blogging, menambah teman baru, menghadiri berbagai event yang menarik, dan pengalaman unik yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Banyak pengalaman unik yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Misalnya diundang ke kantor Google Indonesia, dipotret ala model studio untuk review produk kecantikan, dan menerbitkan buku antologi. Tidak ketinggalan, yang paling berkesan adalah menjadi pembicara di acara komunitas untuk sharing pengalaman sebagai food blogger.
Lho, kok jadi food blogger? Iya, saya nggak menyangka kok bisa ya jadi food blogger.
Fokus Sebagai Food Blogger
Kecintaan saya pada dunia memasak dan kuliner membuat saya lebih aktif menulis di blog Dapur Ngebut. Saya lebih banyak posting resep masakan di blog dan berbagi foto makanan di media sosial Instagram. Rasanya senang deh, bisa serius jadi food blogger.Memasak pada sebuah event |
Saking fokusnya jadi food blogger, blog parenting Emak Riweuh saya kembalikan jadi blog gratisan. Dari hobi masak sambil ngeblog, rejeki mengalir lewat job review makanan, lomba blog, dan kontes foto. Bahkan saya sempat menjajal ikut kontes masak dan masuk 10 besar hingga diundang ke Jakarta.
![]() |
Di kontes masak bersama Chef Yuda |
Semua konten masakan saya kerjakan sendiri. Mulai dari menyusun resep, persiapan bahan, memotret langkah memasak hingga matang, mengedit, lalu menuliskannya di blog. Capek, riweuh, namun saya sangat menikmatinya.
Dukungan Komunitas Blogger dalam Membesarkan Blog
Apalah artinya blogger tanpa komunitas blogger. Tanpa dukungan dari komunitas blogger, saya tidak akan berkembang menjadi blogger seperti sekarang. Dengan bergabung di komunitas blogger, selain mempererat pertemanan juga bisa bikin kita makin semangat ngeblog. Apalagi kalau komunitasnya perhatian banget pada membernya dan ingin maju bersama dengan sering mengadakan event blogger baik secara online maupun offline.
Senang rasanya punya teman-teman dengan minat yang sama. Bisa saling dukung satu sama lain dan pertemanan terjalin erat hingga saat ini. Komunitas blogger pertama yang saya ikuti adalah Komunitas Emak Blogger (KEB), lalu komunitas blogger lainnya seperti Warung Blogger, Blogger Crony, Blogger Perempuan, dan lainnya.
Dari KEB ini, lahirlah berbagai komunitas emak blogger di daerah, seperti Asinan Blogger di Bogor dan Gandjel Rel di Semarang. Komunitas-komunitas ini menjadi tempat yang sangat berharga untuk saling mendukung, berbagi ilmu, dan tentunya mempererat silaturahmi sesama blogger.
Karena saya tinggal di Bogor, saya gabung di Asinan Blogger dan banyak melewati waktu menyenangkan bersama. Mulai kumpul seru, bikin event, sampai diliput tabloid lokal seperti pada foto berikut...
![]() |
Bersama Asinan Blogger |
No comments :
Post a Comment
Mohon meninggalkan berkomentar yang sopan.
Komentar dengan link hidup akan saya hapus.
Terima kasih ^_^