Lid Bahawares adalah teman blogger yang akan saya kenalkan kali ini. Memiliki nama lengkap Rachmawati Alida Bahaweres, perempuan aktif yang satu ini kerap disapa dengan panggilan ‘Alida’ atau ‘Lid’. Sedangkan keluarga memanggil beliau dengan nama ‘Chici’. Saya mau numpang akrab langsung menyapa dengan Lid boleh ya?
Lid adalah blogger yang kesehariannya berprofesi sebagai jurnalis. Wow, keren! Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA-AWS) jurusan Jurnalistik ini pernah bekerja selama delapan tahun di Gatra dan kini menjadi jurnalis di Kompas TV. Selain itu, Lis juga aktif sebagai anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
Kita mampir ke blog milik Lid, yuk! Lid mulai menulis di blog sejak tahun 2007. Isi blognya lebih banyak tentang tulisan beliau di Gatra. Lalu pindah ngeblog ke Multiply. Lid sempat vakum ngeblog dan kehilangan semua tulisannya saat Multipy ditutup. Kembali ngeblog di Wordpress, lalu mulai serius ngeblog di blog berdomain khusus dengan alamat www.lidbahaweres.com.
Blog milik Lid Bahawares |
Saya suka dengan tagline blog ini: "Keabadian itu diperoleh dari menulis. Maka, menulislah..." Aduh, makjeb! Setuju banget! Kita hidup ada batas waktunya. Namun tulisan yang kita buat akan tetap abadi sepanjang masa. Kalau ingat begini jadi pengen sebanyak-banyaknya menulis dan menebar manfaat bagi siapa saya yang membacanya. Yuk, semangat menulis!
Dari segi penampilan, blog Lid terlihat sederhana, simpel, dan nyaman dilihat menurut saya. Kalau boleh memberi saran, label postingan blog bisa di taruh di bawah header. Soalnya kalau di samping, tulisannya terlalu kecil. Apa cuma saya aja yang matanya siwer karena faktor U? Hehe.
Sebagai jurnalis, tulisan di blog Lid enak untuk dibaca. Bahasanya memang sudah tidak kaku lagi ya, kalau ditaruh di blog. Blogger kan lebih nyantai tulisannya dibandingkan tulisan jurnalis, betul tidak?
Postingan di blog Lid terbagi menjadi beberapa label, yaitu: Berbagi, Gaya Hidup, Jalan-Jalan, Keluarga, Kesehatan, Kuliner, Reportase, Resensi Buku, Resensi Film, Sosok, dan Wisata.
Nah, saya tertarik pada satu postingan yang berjudul Sebagai Seorang Ibu yang Bekerja. Tapi sebelumnya, kita simak perjalanan karir dari Lid dulu ya! Lid yang kelahiran Sidoarjo ini adalah ibu bekerja yang aktif. Lid sempat aktif berorganisasi juga dan menjadi pengurus Aliansi Jurnalis Independen (AJI) sebagai Koordinator Divisi Perempuan selama dua periode,
Tugasnya di organisi tersebut lebih banyak tentang pengawasan serta pelatihan pemberitaan terkait perempuan juga pekerja jurnalis perempuan. Saat aktif di organisasi, Lid sering mendapat tugas ke luar kota. Mulai dari Aceh hingga Jayapura. Namun sang buah hati akhirnya protes dan Lid mengalah untuk mengurangi aktivitasnya berorganisasi.
Bepergian ke luar kota sudah biasa dijalani oleh Lid sebagai bagian dari pekerjaan. Sebelum lulus kuliah sudah bekerja sebagai jurnalis freelance di sebuah tabloid di Jawa Timur. Ketika tabloid itu tutup, beliau bekerja sebagai kontributor Gatra di wilayah peliputan Jawa Timur. Lid sering mendapat tugas meliput berkeliling dari satu kota ke kota lainnya.
Lulus kuliah, Lid ditarik ke Jakarta dan bekerja di Majalah Gatra selama delapan tahun (2005-2013). Di Gatra, Lid selalu menulis isu perempuan mulai dari profil perempuan dan segala pembahasan. Selain itu, Lid juga meliput isu kesehatan, politik dan hukum.
Kini Lid pindah bekerja di Kompas TV sebagai Koordinator Liputan untuk wilayah Jabodetabek. Kemudian diangakat menjadi Koordinator Peliputan Daerah setahun kemudian. Lid juga melanjutkan pendidikannya sambil kerja dengan kuliah S2 dari beasiswa di Kriminologi FISIP UI. Tuntutan pekerjaan dan tekanan menyelesaikan tesis akhirnya bisa dilalui oleh Lid dengan baik.
Lid bersama suami tercinta
|
Wah, beneran hebring ibu yang satu ini! Saya sebagai ‘ibu setengah bekerja’ sebenarnya kagum dengan para ibu bekerja yang mempunyai karir bagus di kantor dan keluarga di rumah tetap harmonis.
Saya memang memutuskan untuk berhenti bekerja sejak menikah dan fokus menjadi ibu rumah tangga. Setelah anak-anak agak besar, baru saya bisa meninggalkan mereka sejenak untuk usaha toko yang sedang saya rintis bersama suami. Makanya saya menyebut diri sendiri ‘ibu setengah bekerja’ soalnya tengah hari saya sudah pulang ke rumah, hehe.
Perdebatan tentang ibu bekerja vs ibu rumah tangga memang tidak pernah ada habisnya. Capek atuh, mom war melulu. Jika karena suatu kondisi seorang ibu rumah tangga harus bekerja, serikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan jika memutuskan untuk memilih sebagai ibu bekerja menurut Lid:
- Keputusan sebagai ibu bekerja di ambil berdasarkan pilihan sendiri dan tanpa paksaan. Komitmen suami sangat dibutuhkan jika memilih sebagai ibu bekerja. Suami saya sangat mendukung langkah saya sebagai ibu bekerja.
- Koordinasi dengan suami jika ada urusan anak yang tidak bisa diselesaikan. Terkadang, seorang ibu ingin mengerjakan urusannya sendiri. Ingin bisa masak, menemani anak, bersihkan rumah, kerjakan semua urusan sendiri. Capek, bu jika memilih seperti itu. Bagi tugas dengan suami agar urusan menjadi lebih mudah.
- Jika libur atau sudah di rumah, fokus menemani anak. Urusan kantor, tinggalkan di kantor. Anak tentu butuh perhatian lebih. Janganlah fisik di rumah, tapi pikiran di kantor.
- Kantor yang baik tentu mendukung peran kita sebagai ibu bekerja. Namun jangan mentang-mentang sebagai ibu bekerja kemudian memilih keistimewaan dibandingkan karyawan lain. Walaupun memang ada beberapa aturan dalam UU Tenaga Kerja yang mengatur tentang Perempuan Bekerja.
- Kerjasama dengan sekolah terutama wali kelas sangat dibutuhkan. Jika ada pekerjaan rumah atau catatan penting, bisa disampaikan dengan segera ke wali kelas. Demikian pun sebaliknya. Saya beruntung sekolah Ayyas sangat mendukung koordinasi antara orangtua dan wali kelas.
- Lingkungan rumah yang baik adalah lingkungan rumah yang saling menjaga. Memiliki tetangga yang mau membantu ke rumah jika ada yang penting, adalah kebahagiaan tersendiri. Dan saya memiliki itu.
- Asisten Rumah Tangga (ART) yang baik mampu mengkomunikasikan dengan baik tentang anak saat kita tak disamping. ART yang baik juga adalah ART yang amanah dan menjaga anak dengan baik.
- Paling penting, selalu berdoa agar keluarga selalu dilindungi oleh Allah. Kepada siapa lagi kita berdoa?
Terakhir, Lid menulis:
“Apapun keputusannya, ambilah dengan bijak. Tanpa tekanan dan paksaan. Demi anak, seorang ibu tentu tahu mana yang harus dilakukan. Suami pun demikian. Silakan mengambil keputusan ya, bu...”
Wah, mantap sekali! Oia, hampir lupa. Ibu jurnalis sekaligus blogger ini juga memberikan pelatihan menulis, lho. Semoga sukses buat Lid Bahawares. Terus menginspirasi ya!
Buat yang penasaran dengan Lid Bahawares, bisa menghubungi beliau di sosial media berikut:
Blog: www.lidbahaweres.com
Facebook: Rach Alida Bahawares
Twitter: @lidbahaweres
Instagram: @lidbahaweres
Email: lidbahaweres@yahoo.com atau lidbahaweres@gmail.com
Terima kasih, mbaa :)
ReplyDeleteMakasih juga buat sarannya. Aku nggak tahu cara memindahkan labelnya, mba. Hihii
Aku malah salut juga dengan ibu2 yang memilih bekerja di rumah atau yang memilih menjadi ibu rumah tangga. Skali lagi, makasih mbaaa :)
sama2 mbak lid :)
DeleteTipsnya oke banget nih...pas buat saya...
ReplyDeleteSy dulu cita2nya jd reporter...tp ga kesampean euy...
jadi blogger udah mirip reporter mak :D
DeleteSaya juga ibu setengah bekerja. He he. Alhamdulillah tempat bekerja hanya 5 menit. Bekerja hanya setengah hari. Waktu perjalanan bisa dipangkas untuk menemani anak. Saya kadang membawa pekerjaan ke rumah. Saya mengusahakan tetap memperhatikan anak-anak kalau di rumah. Karena keterbatasan waktu, bounding yang saya lakukan adalah bekerja sama melakukan pekerjaan rumah sesuai umur mereka.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya mak, tempat kerja kita dekat dari rumah. jadi gampang juga kalau mau bolak-balik :D
ReplyDeletesebagai ibu ..memang harus bijak mengambil keputusan... apalagi bersangkutan dengan keluarga..
ReplyDeletewuaa... bener banget. menruut saya tips mba Alida juga bisa buat stay at home mom. Kerjasama dengan suami dan sekolah ya,. oke noted... Dan quotenya suka. Apapun pilihannya yg penting bijak...
ReplyDelete