Ibu dilarang sakit. Lho, Ibu kan manusia juga. Masa nggak boleh sakit? Kenyataannya semua orang pasti bisa sakit, termasuk juga saya sebagai seorang ibu. Minggu pertama di awal tahun 2016 ini saya habiskan dalam keadaan lemas. Saya sakit setelah pulang dari liburan ke Garut. Liburan yang singkat namun cukup melelahkan karena waktu tempuh yang lebih lama karena macet.
Penyakit yang sering saya derita biasanya disebabkan oleh kelalaian sendiri. Misalnya: kena radang tenggorokan karena minum es terus, sakit maag karena telat makan, sakit kepala karena stress, dan sebagainya. Termasuk diare akut yang saya alami tempo hari. Penyebabnya bukan karena makan sambal, tapi gara-gara makan pisang! Sudah tahu lambung saya sensitif dengan buah yang satu ini. Saya malah makan pisang untuk melancarkan buang air besar. Akibatnya, saya jadi diare sampai susah tidur. Duh!
Untung saat perjalanan pulang ke Bogor saya masih bisa menahan gejolak di perut. Ketika mobil berhenti untuk istirahat, saya langsung mencari toilet. Nggak sampai mules banget, sih. Lumayan mengurangi jatah racun di dalam perut. Selera makan saya juga tidak terganggu, teuteup maruk hehe.
Keesokan harinya setelah tiba di rumah, saya masih diare. Padahal sudah minum obat yang ada di toko. Bapa yang mengambil cuti dan ada di rumah langsung mengambil alih tugas mengurus boyz berangkat sekolah. Setelah itu, saya dibawa ke dokter. Alhamdulillah, langsung cespleng! Sembuh!
Efek diare akut selama tiga hari dan obat antibiotik membuat saya lemas. Haduh, mau ngapa-ngapain kok nggak ada tenaga ya? Alhamdulillah, ada Aa Dilshad yang masih libur sekolah. Jadi, saya bisa minta bantuan Aa untuk mengawasi adik-adiknya.
Sembuh dari diare, saya punya tugas bikin postingan blog cerita liburan. Nggak wajib sih. Cuma kalo kelamaan takut lupa. Sekalian update blog di awal tahun 2016. Kudu semangat dong! Katanya mau konsisten nulis blog. Hayooo!
Rencana tinggal rencana. Pada minggu kedua tahun 2016, saya sakit lagi. Kali ini si sakit kepala yang datang. Sakit kepala ini betah selama tiga hari berturut-turut! Kok lama? Ternyata saya kena sindrom PMS alias sindrom sebelum haid. Pantas, bawaannya nggak jelas begini. Baperrr melulu! Sama laper juga :D
Eng ing eng...kembali tepar lagi deh. Meski tepar, saya tetap memaksakan diri pergi ke toko dan antar jemput Dd Irsyad. Ingat waktu sakit minggu lalu, Dd Irsyad bolos pada hari keempat saya tidak bisa mengantar jemput ke sekolah. Keukeuh pengen dianter jemput ibunya!
Sakit babak kedua ini lagi-lagi saya tertolong dengan kehadiran Aa Dilshad di rumah. Pas kebetulan Bapa sedang meeting ke Yogyakarta selama seminggu. Di rumah praktis cuma ada kita berempat. Pada pagi hari masih ada Mak ART (asisten rumah tangga) yang bantu sampai siang. Dari sore sampai malam saya mengandalkan Aa. Minta tolong urus Kk Rasyad dan Dd Irsyad. Kadang nyuapin juga. Kadang meladeni mereka yang banyak maunya. Minta tolong diambilkan ini-itu. Bahkan saya juga menyuruh Aa untuk beli bubur ayam ke depan komplek. Makasih ya, sayang.
Itu sekarang. Saat boyz sudah besar. Coba waktu dulu. Ketika mereka masih piyik-piyik. Ditambah kondisi di tanah rantau tanpa ART. Just me and Bapa yang pak pik pek mengerjakan semua urusan rumah tangga. Jika saya sakit, dijamin riweuh deh!
Ibu yang sedang sakit dan punya anak balita atau bayi pasti sulit untuk beristirahat dengan tenang (eh bukan rest in peace ya). Perlu bantuan orang lain untuk mengurus anak-anak yang masih kecil. Pas suami ada di rumah sih enak. Nah pas suami berangkat kerja, baru deh kelimpungan! Badan lemas namun tetap harus memandikan, menyuapi, mengurus bayi, terkantuk-kantuk menemani bermain, dan seterusnya. Pernah mengalami juga?
Ibu yang sedang sakit HARUS punya semangat tinggi untuk sembuh, ya nggak? Kalau Ibu nggak sembuh, urusan rumah jadi runyam. Setuju? Setuju dong *maksa*
Saya punya tips untuk para ibu yang sedang dalam kondisi kurang sehat tapi riweuh mengurus anak di rumah:
- Berdoa minta kesembuhan pada Yang Maha Kuasa.
- Berpikir positif: pasti sembuh! Jika merasa pesimis, penyakit justru enggan pergi. Percaya deh!
- Jangan dirasa. Mana bisa? Wong kepala nyut-nyutan begini! Coba anggap saja sakit yang diderita itu ringan. Macam sugesti gitu. Tujuannya supaya kita tidak stres dengan penyakit yang diderita.
- Jangan mengeluh. Jujur, ini susah. Sama seperti poin kedua, kita bisa mensugesti diri untuk meringankan beban. Jika banyak mengeluh bahkan ngomel melulu, kasihan juga yang dengerinnya. Capedee...
- Jangan gengsi minta bantuan pada suami dan orang terdekat. Suami jelas bantu, dong. Tapi jika suami pergi kerja, siapa yang bantuin? Beruntung jika ada saudara atau tetangga baik hati yang mau membantu kita saat sedang sakit.
- Minta tolong pada anak yang lebih besar untuk tugas-tugas kecil seperti yang saya lakukan pada Aa Dilshad.
- Cari kegiatan yang menyenangkan saat beristirahat. Misalnya membaca buku jika kepala sedang tidak pusing, menonton tv atau film kesukaan.
- Jangan memarahi anak. Wajar kita jadi mudah emosi saat sedang sakit. Beritahu pada anak-anak bahwa kita sedang sakit agar mereka tidak berisik.
Ketika sakit kepala, saya tiduran sepanjang hari. Bosan juga. Lalu saya paksakan bangun membuka netbook. Mantengin sosmed. Eee sakit kepala berkurang! Sosmed banyak mengalihkan pikiran saya, hehehe.
Pada malam hari, saya tidak bisa tidur karena kesakitan. Obat pereda nyeri sudah diminum dan tidak mempan. Duh, ngapain ya? Saya teringat ada file yang didownload dari Mbak Ei saat pertemuan dengan Asinan blogger sebelum liburan. Iseng nonton, ah. Biasanya mah mana bisa nonton karena direcoki boyz melulu. Mumpung boyz sudah terlelap, saya menonton film sampai selesai. Alhamdulillah, nyeri berkurang dan saya bisa tidur. Intinya, kita harus rileks untuk bisa sembuh.
Kenapa saya menulis ini? Karena saya sedang sakit kepala! Lha, masih sakit? Iya, nih. Tadi pagi sudah sembuh dan nekad pergi kulakan obat ke pasar. Sekarang mulai terasa berat lagi mungkin karena saya belum bisa kecapekan.
Menulis blog ternyata bisa mengusir rasa nyeri di kepala nih. Lumayan, agak berkurang senat-senutnya. Barangkali karena saya curhat jadi lega. Mohon maaf kalau tulisannya agak kacau. Harap maklum, ya.
Tetap semangat untuk para ibu yang sedang sakit. Semoga lekas sembuh ^_^
Nyesek banget sih kalo IRT sakit. :( Soale bakal banyak kerjaan yang gk beres, belum lagi anak-anak.
ReplyDeleteiya. semua jd keteteran :(
DeleteMengisi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat memang sangat dianjurkan . Seperti dalam poin 7 dalam tulisan ini. Membaca buku adalah salah satu aktifitas di keluarga kami yang sangat menyenangkan. Kami punya perpustakaan kelaurga di rumah walaupun sangat sederhana namun diusahakan koleksi bukunya ditambah setiap bulannya. Insya ALlah
ReplyDeleteperpustakaan mini, itu jg yg sedang dicicil di rumah saya. moga perpustakaan idaman keluarga pak asep dan saya bs terwujud, aamiin
DeleteAku lagi sakit nih, dan anakku masih kecil semuaaa ..
ReplyDeleteduhh cepet sembuh mak leyla
DeleteSemoga cepat sembuh ya,Mak... point 5 bener banget tuh! Kalau kita selalu sok sakti dlm segala keadaan, akhirnya keterusan. Keluarga nggak bs apa apa tapa kita.
ReplyDeleteDuuh mbak, aku kalo sakit ya udah tepar. Gak bisa buka sosmed, pengennya tidur mulu. Alhamdulillah anak2 udah besar semua, bisa ngurus sendiri.
ReplyDeleteSekarang udah sehat kan, moga ya, aamiin
Mbak Innaaaaaa keren banget, lagi sakit aja bisa produktif gini. Hiks. Kalau aku mah mending tidor. Hehehe.. Makasih mbak sudah menginspirasi... kerennya pake banget...
ReplyDeleteEmang bener kalo ibu sakit tu seisi rumah jd kacau rasanya.apalagi maaih ada bocah piyik2..mo istirahat ga biaa jsnya pengen ngamuk aja hehee....untung masih bisa ngeblog ya mak.
ReplyDeleteAyafakilah mak..moga2 cepet sembuh :*
Jadi emang memang harus bisa jaga kesehatan, jangan sampe jatuh sakit. Apalagi jika punya anak balita
ReplyDeleteIya nih kalo si Ibu sakit, banyak hal jadi terbengkalai. Apalagi jika nggak ada ART ya. Sekarang sudah sembuh kan mak?
ReplyDeletekalau ibu yang sakit rumah jadi gak keurus karena tergantung pada ibu, salut pada para ibu, sehat selalu ya ibu
ReplyDeleteCoba food combininv dan enema kopi mbak..insya allah sakit kepala bisa berkurang..sy dulu juga begitu..
ReplyDelete